Perlu aku namakan yang satu ini sebagai cinta
Seperti dadah, dia membuatkan aku sering meminta kasih sayangnya, dahagakan kehadirannya
Seperti dadah, dia mengalirkan rasa cintanya sealiran dengan darahku
Dia dadahku, dia racun, namun akhirnya dia juga yang menjadi penawar
Jika aku mampu merakam setiap apa yang dilakukannya
Akan kurakam dalam kotak ingatanku agar selalu ia tersimpan kemas, erat!
Dia bisa buat aku menangis, dia bisa buat aku gembira!
Dia bukan yang biasa, dia teristimewa
Dia bukan matahariku, dia bukan bintangku, bukan juga bulan
Dia seolah-olah seperti duniaku...
Tatkala perasaan ini kosong, hilang
Dia mampu wujudkan satu lembaran kebahagiaan yang berkiblatkan cinta
Saat emosi ini sukar untuk diterjemahkan
Ada aura darinya yang bisa menghuraikan segala kekusutan
Sungguh, dia bukan yang biasa-biasa, dia teristimewa!
(3.03 p.m.-3.17 p.m. 20 April 2011)
No comments:
Post a Comment