Tidak pernah langsung terlintas di benakku untuk melakar di
kanvas hatimu dengan coretan cinta
Aku di duniaku, engkau di duniamu
Entah ketika mana kita telah menyatu
Aneh, sedemikian aneh…Terlalu aneh!
Bicaramu…mengapa begitu dalam sekali resapan katamu ke
jiwaku?
Secebis rasa adalah selautan makna
Sepatah kata menghadirkan seribu erti
Mengapa begitu berkesan sekali tiap tuturmu dalam
sanubariku?
Membuai keasyikan untuk mentafsirkan makna di sebalik tiap
bicaramu
Kekagumanku memuncak, berpuput lembut ke tangkai hati
tatkala tiap kali kau menyusun kata
Sekecil zarah bicara cintamu, menjadi sebesar bumi bila saja
kau melafazkannya kepadaku
Entah mengapa, kalimah ajaib itu yang muncul dari bibirmu,
menjadi pilihanmu…
Satu rasa yang ajaib juga hadir dalam jiwaku pabila
terdengar saja kalimah itu dari bibirmu
Satu getaran yang maha aneh melayang ke sudut jiwaku yang
paling dalam
Ya, aku merelakan getaran itu bergetar dan terus berdendang
dalam hatiku
Bicaraku…telah kupamerkan jiwaku kepadamu menjadi tatapan
Kuhamparkan seluas langit raya bak permaidani sutera, hanya
untukmu…untukmu!
Biarlah engkau menyaksikannya dengan mata hati yang tulus
Lukislah dan luahkanlah apa sahaja mahumu
Kurangkulkan segala kasih dan sayangku dan kurangkumkannya
menjadi satu untuk kupersembahkan kepadamu
Rangkulan kudus pada atma ini sebenarnya menenangkan,
mententeramkan sukma…
Aku tidak punya apa-apa, hanya jiwa untuk sebuah cinta
Untuk aku persembahkan kepadamu…
Engkau permata sukma menambat jiwa…
Engkau bukan biasa-biasa, tetapi teristimewa…
Tersentuh aku dengan pesona lembut bicara, mendakap jiwa,
menggapai rasa…
Telah engkau singkap tabir sutera cinta dan aku milikmu
sepenuhnya…
Sungguh, asmara denganmu tidak dapat diceritakan dengan
kata-kata…
(8.03 p.m.-8.24 p.m.18 Mei 2006)
No comments:
Post a Comment