Pagi nirmala, awan comel berambal-ambalan di langit
Cahaya matahari segan silu menembusi awan lalu tersebar ke
serata permukaan bumi
Udara segar metah, bebas dihirup semahu-mahunya
Sesungguhnya, keindahan alam saat ini tidak tergambar hanya
dengan kata-kata
Ah! Alangkah indah cuaca panas ini di Yogja!
Tatkala senja, sungguh indah…matahari perlahan-lahan
terbenam
Akhirnya perlina
Di sudut itu, dia bersendirian
Hatinya karam dalam samudera hampa
Namun keindahan saat ini masih dapat difahaminya
Dia terlalu faham erti segalanya
Setiap gerak-gerinya ada maksud tersendiri
Memang seharusnya saat ini menjadi ketenangan buatnya
Malam masih terlalu muda
Namun, bintang-bintang yang bergelantungan di dada langit
sudah wujud
Di satu sudut, ada belantik yang cantik
Dia nampak cahaya indah itu, dia nampak petunjuk arah itu
Kehampaan dan kesedihan yang dirasai tadi lenyap ditelan
kedamaian hatinya
Sememangnya ketenangan dan keamanan telah ditemuinya
Di lapangan (Yogja) itu…
Sebutir mutiara tanpa warna jatuh dari kelopak matanya yang
sirna cemerlang
Sendunya memecah jurai embun pagi yang masih membasah
Lantas seperti seringnya aku akan segera datang untuk
membelai rambut dan jemarinya
Untuk sejenak waktu, sendunya terhenti
Wajah lembutnya kembali bercahaya tenang, tetapi hanya
seketika
Begitupun, hatiku tak pernah bimbang kerna aku telah
mengerti
Dia dalam keamanan, air matanya lahir dari kedamaian jiwanya
Nafasnya teratur tika bayu itu bertiup
Angin kepiluan berlalu buat seketika
Sempat juga dia mengingati bisikan syahduku
Lalu, segala persoalan pedih tertelan dalam keamanan diri
ditemani azimatku
Ada keamanan yang dapat dilihat melalui kelembutan wajahnya
Imbasan kuntum-kuntum senyum tercerna di bibirnya sewaktu
mengingati apa yang dia alami kini…
Ternyatalah…dia kini dalam keamanan!
(9.59 a.m.-10.01 p.m.3 Jun 2003)
No comments:
Post a Comment