Total Pageviews

Friday, 27 January 2012

ANTARA JOGJA DAN KUALA LUMPUR


Kala purnama membiaskan cahaya terangnya…
Angan dan khayalku terbang membelah sinarannya
Dan malam itu, terbelah sudah udara dingin Kota Jogja dan Kuala Lumpur
Khayalku, impianku menembusi garisan sempadan dua negara serumpun
Tiada apa dapat menghalangnya, semakin laju menuju ke tempat kenangan
Kulabuhkan segala memori indahku di dada kota suci itu
Tenang, indah, segalanya membuatkan aku tersenyum bahagia
Melewati tempat-tempat indah itu membangkitkan berahiku untuk mengenangi memori dulu
Tuhan, jangan kau pisahkan diriku dari kota ini
Tuhanku, kau tetapkanlah bahawa suatu hari nanti aku tetap akan kembali selalu ke kedamaian di sini

Saat semua isi alam menghayati keasyikan angin malam
Aku merelai diriku pergi ke tempat pertemuan itu
Dadanya menghijau segar, luas, seolah menanti kehadiranku
Lantas kaki pun bergerak seolah sedang mengikut nyanyian lembut Sheila Chandra
Berlari-lari di lapangan itu mengembalikan diriku ke waktu indah dulu
Indah saat di sisi Sheila Chandra… Indah!

Anganku terungkai sudah di dataran persahabatan itu
Namun khayalku masih inginkan kesudahan penantian
Mata pun lantas memandang ke sayup bintang-bintang
Cantik kerdipannya, secantik kenanganku di sini
Kucuba jua untuk mencari jawab pasti tentang jumlah bintang-bintang
Tetapi air mataku menghalang fikiranku memikirkannya
Kutahu, terlalu tahu tentang makna air mata di kota damai ini
Pastinya hatiku telah menemui kedamaian di sini, pasti!
Bintang, kufaham tentang erti hadirmu yang telah mengertikan kasih Sheila Chandra untukku

Kuala Lumpur… ku mahukan ketenangan seperti di Jogja pada dadamu
Aku dambakan lambaianmu setenang lambaian Jogja kepada ingatanku
Aku menyedari kau juga menyimpan kemanisan waktuku bersama Sheila Chandra
Namun Jogja lebih mengerti kemahuanku, Jogja lebih memahami yang terbaik dalam diriku
Pesona yang aku temui di Jogja adalah waktu-waktu terbaik yang menjadi keabadian kasihku
Di dada Jogja, kutanam maksud sebenar kebahagiaan yang aku temui
Kusemai ia sehingga tumbuh segar di dalam waktu hidup yang kan kujalani
Sesungguhnya Jogja memberi erti dan terlalu memahami kebahagiaan yang aku cari…

(10.39 a.m.-8.37 p.m. 15 April 2003)

No comments:

Post a Comment