Kala purnama
membiaskan cahaya terangnya…
Angan dan
khayalku terbang membelah sinarannya
Dan malam itu,
terbelah sudah udara dingin Kota Jogja dan Kuala Lumpur
Khayalku,
impianku menembusi garisan sempadan dua negara serumpun
Tiada apa dapat
menghalangnya, semakin laju menuju ke tempat kenangan
Kulabuhkan
segala memori indahku di dada kota suci itu
Tenang, indah,
segalanya membuatkan aku tersenyum bahagia
Melewati
tempat-tempat indah itu membangkitkan berahiku untuk mengenangi memori dulu
Tuhan, jangan
kau pisahkan diriku dari kota ini
Tuhanku, kau
tetapkanlah bahawa suatu hari nanti aku tetap akan kembali selalu ke kedamaian
di sini
Saat semua isi
alam menghayati keasyikan angin malam
Aku merelai
diriku pergi ke tempat pertemuan itu
Dadanya
menghijau segar, luas, seolah menanti kehadiranku
Lantas kaki pun
bergerak seolah sedang mengikut nyanyian lembut Sheila Chandra
Berlari-lari di
lapangan itu mengembalikan diriku ke waktu indah dulu
Indah saat di
sisi Sheila Chandra… Indah!
Anganku
terungkai sudah di dataran persahabatan itu
Namun khayalku
masih inginkan kesudahan penantian
Mata pun lantas
memandang ke sayup bintang-bintang
Cantik
kerdipannya, secantik kenanganku di sini
Kucuba jua
untuk mencari jawab pasti tentang jumlah bintang-bintang
Tetapi air
mataku menghalang fikiranku memikirkannya
Kutahu, terlalu
tahu tentang makna air mata di kota damai ini
Pastinya hatiku
telah menemui kedamaian di sini, pasti!
Bintang,
kufaham tentang erti hadirmu yang telah mengertikan kasih Sheila Chandra
untukku
Kuala Lumpur…
ku mahukan ketenangan seperti di Jogja pada dadamu
Aku dambakan
lambaianmu setenang lambaian Jogja kepada ingatanku
Aku menyedari
kau juga menyimpan kemanisan waktuku bersama Sheila Chandra
Namun Jogja
lebih mengerti kemahuanku, Jogja lebih memahami yang terbaik dalam diriku
Pesona yang aku
temui di Jogja adalah waktu-waktu terbaik yang menjadi keabadian kasihku
Di dada Jogja,
kutanam maksud sebenar kebahagiaan yang aku temui
Kusemai ia
sehingga tumbuh segar di dalam waktu hidup yang kan kujalani
Sesungguhnya
Jogja memberi erti dan terlalu memahami kebahagiaan yang aku cari…
(10.39 a.m.-8.37 p.m. 15 April
2003)
No comments:
Post a Comment