Menginjak tiga puluh, segala belati berkarat telah aku tinggalkan.
Cinta yang dulu pernah hancur dan mimpi yang dulu selalu gelap, aku jalani kini semua dengan tenang.
Selektif, ya.
Kerna sedari dulu terbiasa diajar diri untuk terlalu memilih dalam apa saja.
Manja masih seperti selalu, manja yang takkan pernah habis.
Menginjak tiga puluh, aku kini lebih selalu menatap langit, bernafaskan api.
Menghampiri tiga puluh, semuanya baik-baik saja.
Ada bahagia yang cuma aku saja dapat merasa.
Iya kan, bahagia itu cuma kita yang rasa?
28 October 2017
Seorang gadis anarki yang dalam diam dia memperjuangkan waktu. Yang tak semua orang tau dia memilih ritma hidup yang aman dan selalu percaya semesta terlalu membaik padanya. Yang mencintai drama,kadang drama itu dipercayanya ketimbang kebenaran yang tidak dramatis.
Total Pageviews
Wednesday, 6 December 2017
TIGA-KOSONG
Reaching 30, I understand what life is.
Life. We win some. We lose some.
I've learned that goodbyes will always hurt.
Pictures will never replace having been there.
And words can never substitute action.
Reaching 30, I've learned one thing- don't let anyone else determine your dreams and future.
You do you, no matter what.
With all those challenges. I'm pretty much convinced that God loves me very very much.
Terima kasih semesta untuk semua waktu yang terlewati dan kerana selalu tepat pada waktu.
Selamat menginjak tiga puluh, Amal Husna binti Abd Samad...
6 November 2017
Life. We win some. We lose some.
I've learned that goodbyes will always hurt.
Pictures will never replace having been there.
And words can never substitute action.
Reaching 30, I've learned one thing- don't let anyone else determine your dreams and future.
You do you, no matter what.
With all those challenges. I'm pretty much convinced that God loves me very very much.
Terima kasih semesta untuk semua waktu yang terlewati dan kerana selalu tepat pada waktu.
Selamat menginjak tiga puluh, Amal Husna binti Abd Samad...
6 November 2017
BISIK
Fardhuku lewat beberapa kali.
Bila bisikan dia mencuit hati, aku tercandu pada duniawi.
Tapi, aku tetap kembali...
Bisik kepada Dia untuk hari ini;
Tuhan, jangan biar aku terus menjauh dan lupa diri.
25 November 2017
Bila bisikan dia mencuit hati, aku tercandu pada duniawi.
Tapi, aku tetap kembali...
Bisik kepada Dia untuk hari ini;
Tuhan, jangan biar aku terus menjauh dan lupa diri.
25 November 2017
INI DUNIA, BUKAN SURGA
Seorang gadis anarkis yang dalam diam dia memperjuangkan waktu.
Yang tak semua orang tau dia memilih ritma hidup yang aman dan selalu percaya semesta terlalu membaik padanya.
Yang mencintai drama, kadang drama itu dipercayanya ketimbang kebenaran yang tidak dramatis.
Dia percaya semua yang di dunia ini esensinya bermuara di cinta.
Sayapnya beku tapi hatinya tidak.
Mimpi-mimpinya terbuat dari api-api kecil yang tidak pernah akan mati.
Dan dia selalu percaya, di dunia ini yang bukan surga, semua orang tidak harus terlihat sempurna.
26 November 2017
Yang tak semua orang tau dia memilih ritma hidup yang aman dan selalu percaya semesta terlalu membaik padanya.
Yang mencintai drama, kadang drama itu dipercayanya ketimbang kebenaran yang tidak dramatis.
Dia percaya semua yang di dunia ini esensinya bermuara di cinta.
Sayapnya beku tapi hatinya tidak.
Mimpi-mimpinya terbuat dari api-api kecil yang tidak pernah akan mati.
Dan dia selalu percaya, di dunia ini yang bukan surga, semua orang tidak harus terlihat sempurna.
26 November 2017
BEAUTIFUL
Today is one of the happiest days of my life.
Spending precious time with them, talking about our dreams and mocking ourselves relentlessly.
These two are people who made me forget about my phone.
Memang tak sentuh langsung handphone and I'm glad I did it!
And these two sweet darlings are leaving for Sumatera soon.
Katie (from Munich, Germany) gonna get married to a Sumatran guy.
Sigita (from Luthiania) gonna celebrate Christmas (not so celebrate coz she's not that westerners that's obsessed with Christmas and go nuts about it).
Yeah, they will leave me.. :(
Truth is, these ladies are truly amazing at what they do.
I couldn't have asked for a better two!
Thank you for being my inspiration and motivation..
I may not show it but you never cease to amaze me..
5 December 2017
The Brick Cafe, Penang Island
Spending precious time with them, talking about our dreams and mocking ourselves relentlessly.
These two are people who made me forget about my phone.
Memang tak sentuh langsung handphone and I'm glad I did it!
And these two sweet darlings are leaving for Sumatera soon.
Katie (from Munich, Germany) gonna get married to a Sumatran guy.
Sigita (from Luthiania) gonna celebrate Christmas (not so celebrate coz she's not that westerners that's obsessed with Christmas and go nuts about it).
Yeah, they will leave me.. :(
Truth is, these ladies are truly amazing at what they do.
I couldn't have asked for a better two!
Thank you for being my inspiration and motivation..
I may not show it but you never cease to amaze me..
5 December 2017
The Brick Cafe, Penang Island
Tuesday, 22 August 2017
Aku akan tetap bersamamu, memastikan kau tak kehilangan esensi dari dirimu sendiri.
Inti dari dirimu yang murni dan berani, tanpa rasa takut dan jera, tanpa kekerdilan mental.
Jiwa yang penuh dengan cinta-bukan cinta romansa tapi cinta yang jauh lebih universal, energi penjaga alam semesta.
Kau tahu, semakin kau mengenal banyak orang, semakin besar kemungkinan kau kehilangan diri sendiri.
Pendapat, kritik, judgment, ekspektasi, hasrat akan takhta nama baik, semua itu bahkan dari hasil terkecil bisa membuatkan kau melupakan esensi dirimu.
Dan aku takkan membiarkan hal itu terjadi.
Aku takkan membiarkan siapa pun dan apa pun bisa membuatmu melupakan bahwa dalam dirimu terdapat cahaya yang mampu menerangi seantero angkasa.
Cahaya yang saat pertama kali menatapmu, membuat aku jatuh cinta.
Salam sore, my forever Eve...
Semoga aman-aman saja hari ini.
--29 May 2017--
Inti dari dirimu yang murni dan berani, tanpa rasa takut dan jera, tanpa kekerdilan mental.
Jiwa yang penuh dengan cinta-bukan cinta romansa tapi cinta yang jauh lebih universal, energi penjaga alam semesta.
Kau tahu, semakin kau mengenal banyak orang, semakin besar kemungkinan kau kehilangan diri sendiri.
Pendapat, kritik, judgment, ekspektasi, hasrat akan takhta nama baik, semua itu bahkan dari hasil terkecil bisa membuatkan kau melupakan esensi dirimu.
Dan aku takkan membiarkan hal itu terjadi.
Aku takkan membiarkan siapa pun dan apa pun bisa membuatmu melupakan bahwa dalam dirimu terdapat cahaya yang mampu menerangi seantero angkasa.
Cahaya yang saat pertama kali menatapmu, membuat aku jatuh cinta.
Salam sore, my forever Eve...
Semoga aman-aman saja hari ini.
--29 May 2017--
Tuesday, 8 August 2017
Yang mencintai udara jernih.
Yang mencintai terbang burung-burung.
Yang mencintai keleluasan dan kebebasan.
Yang mencintai bumi.
Mereka mendaki ke puncak gunung-gunung.
Mereka terngadah dan berkata, ke sanalah Soe Hok Gie pergi.
Kembali ke pangkuan bintang-bintang.
Sementara bunga-bunga negeri ini tersebar sekali lagi.
Sementara sapu tangan menahan tangis.
Sementara December menabur gerimis.
--
Soe Hok Gie-- salah satu sosok yang tak pernah bosan aku baca berulang kali buku-buku, kisah hidup serta karya-karyanya.
Mati di puncak Mahameru tanggal 16 Disember 1969.
Hayatnya ditakdirkan menyatu dengan Semeru, tempat bersemayamnya para dewa.
Gie mati muda namun 'hidup' di hati banyak orang sehingga kini pun.
Berbahagialah mereka yang mati muda.
Semoga satu hari nanti aku bisa menjejak dengan kaki sendiri di tanah terakhir Soe Hok Gie melawan dunia.
Selamat beristirahat dalam dakapan Semeru, Gie...
//Orang orang di Persimpangan Kiri Jalan, terima kasih Malioboro, kerna di kota Jogja aku bisa menemukan buku ini//
--13 Juli 2017--
ENTRI UNTUK NANG
Aku percaya dalam banyak-banyak teman, pasti ada sebahagian yang kita betul-betul mau jadi pelindung kepada mereka.
Yang betul-betul kita sayang dengan niat berkawan lillahita'ala.
Yang kalau boleh segala yang terbaik kita maukan untuk mereka.
They call me pendengar yang setiam a s shoulder to cry on, tempat bercerita segala rahsia, tempat menangis dan ketawa.
I don't know why but I've always been tempat untuk berkongsi segala cerita, suka dan duka.
And I love it!
Aku suka kerna aku orangnya sangat sayangkan teman-teman dan terlalu concern kepada teman-teman.
You can ask my close friends.
I bet they will say yes without a doubt.
Nang Suhaini binti Nik Zahari--salah seorang teman yang aku rasa aku perlu jadi pelindung dia.
Jadi punca kekuatan dia, jadi contoh untuk dia, jadi kuat untuk dia.
Berbeza karakter yang jurangnya agak jauh.
Dia orangnya terlalu santun, bicaranya lembut, manis bertudung litup, solatnya terjaga.
Nang seorang yang terlalu percaya pada emosi.
Dia gemar meletakkan emosinya pada tempat teratas tanpa ada logika yang perlu dia fikirkan.
Nang manusia yang terlalu risaukan kata-kata orang lain terhadap dia.
Seorang yang percaya bahwa hidupnya bisa ditentukan oleh orang lain.
Haihh Nang Nang...
Kadang-kadang mau saja aku tarik telinga hang!
Entri ini untuk Nang.
Nang, kalau hang baca apa yang orang tulis ni, orang nak sangat hang jadi kuat, at least for me.
Kalau tak percaya diri pun, sekurang-kurangnya percayalah bahawa orang akan selalu ada dengan hang walaupun hang suka nangis-nangis macam anak kecil.
Semoga hang lebih menikmati dunia hang dan takn dipaksa oleh dunia sekular yang terkadang miskin rasa.
Dan tolonglah percaya pada diri bahwa hang ada keistimewaan dan kelebihan hang sendiri.
Cuma hang yang belum menyedarinya atau tak pernah mau menyedarinya.
Tuhan ada, Nang...
Aku pun selalu ada untuk hang.
--14 July 2017--
Yang betul-betul kita sayang dengan niat berkawan lillahita'ala.
Yang kalau boleh segala yang terbaik kita maukan untuk mereka.
They call me pendengar yang setiam a s shoulder to cry on, tempat bercerita segala rahsia, tempat menangis dan ketawa.
I don't know why but I've always been tempat untuk berkongsi segala cerita, suka dan duka.
And I love it!
Aku suka kerna aku orangnya sangat sayangkan teman-teman dan terlalu concern kepada teman-teman.
You can ask my close friends.
I bet they will say yes without a doubt.
Nang Suhaini binti Nik Zahari--salah seorang teman yang aku rasa aku perlu jadi pelindung dia.
Jadi punca kekuatan dia, jadi contoh untuk dia, jadi kuat untuk dia.
Berbeza karakter yang jurangnya agak jauh.
Dia orangnya terlalu santun, bicaranya lembut, manis bertudung litup, solatnya terjaga.
Nang seorang yang terlalu percaya pada emosi.
Dia gemar meletakkan emosinya pada tempat teratas tanpa ada logika yang perlu dia fikirkan.
Nang manusia yang terlalu risaukan kata-kata orang lain terhadap dia.
Seorang yang percaya bahwa hidupnya bisa ditentukan oleh orang lain.
Haihh Nang Nang...
Kadang-kadang mau saja aku tarik telinga hang!
Entri ini untuk Nang.
Nang, kalau hang baca apa yang orang tulis ni, orang nak sangat hang jadi kuat, at least for me.
Kalau tak percaya diri pun, sekurang-kurangnya percayalah bahawa orang akan selalu ada dengan hang walaupun hang suka nangis-nangis macam anak kecil.
Semoga hang lebih menikmati dunia hang dan takn dipaksa oleh dunia sekular yang terkadang miskin rasa.
Dan tolonglah percaya pada diri bahwa hang ada keistimewaan dan kelebihan hang sendiri.
Cuma hang yang belum menyedarinya atau tak pernah mau menyedarinya.
Tuhan ada, Nang...
Aku pun selalu ada untuk hang.
--14 July 2017--
UNTUK PEREMPUAN DI KOTA METROPOLITAN YANG SEDANG DALAM PELUKAN
Satu balada dari baja untuk hati rapuhmu yang begitu cantik
Malam ini milikmu wahai penghibur hati
Walau bulan semakin pucat diiringi puisi cinta para perompak
Kekasih, saatnya karam bersama gelap malam, jangan pernah menyerah...
Jangan pernah biarkan mimpimu tergeletak tak bertuan
Selamat tidur duhai dewi penghuni ragaku...
Peluk semesta dan bersiaplah untuk terus meraksa esoknya
Dan pabila terjaga di esok hari, semoga revolusi besar benar terjadi di dalam hidupmu.
--11.05pm, 6 August 2017--
Malam ini milikmu wahai penghibur hati
Walau bulan semakin pucat diiringi puisi cinta para perompak
Kekasih, saatnya karam bersama gelap malam, jangan pernah menyerah...
Jangan pernah biarkan mimpimu tergeletak tak bertuan
Selamat tidur duhai dewi penghuni ragaku...
Peluk semesta dan bersiaplah untuk terus meraksa esoknya
Dan pabila terjaga di esok hari, semoga revolusi besar benar terjadi di dalam hidupmu.
--11.05pm, 6 August 2017--
ENAM AGUSTUS DUA RIBU TUJUH BELAS, AKU MASIH ADA
Jemari lentikmu anggun mengokang laras puisi yang memuntahkan ribuan makna
Laras-laras dingin penyangga pagi
Di antara angkasa dan kota mati, kita terbangun oleh riuhnya pasar senjata
Jejak rindumu memukul mundur ruang dan waktu
Dan ketika gelita adalah gerhana, kau sandarkan mimpi pada belati
Malam bertaring, menerjang hingga ke tulang
Sakitmu itu kekal ketika surga dirajai bencana
Tanpa lentera kau kejar malam hanya untuk tersesat di dalam hatinya
Kau adalah kutukan peradaban, bergerak serentak tanpa seragam, tak pernah henti berkarat
Di dunia maya katamu kebencian lebih cepat menular
Menarik jangkar, harungi badai di samudera mimpi
Semoga pilumu temukan dermaga
Tenang, aku di sini dan akan tetap di sini jika kau masih memilih untuk mau berpaling padaku.
--12.38pm, 6 August 2017--
Laras-laras dingin penyangga pagi
Di antara angkasa dan kota mati, kita terbangun oleh riuhnya pasar senjata
Jejak rindumu memukul mundur ruang dan waktu
Dan ketika gelita adalah gerhana, kau sandarkan mimpi pada belati
Malam bertaring, menerjang hingga ke tulang
Sakitmu itu kekal ketika surga dirajai bencana
Tanpa lentera kau kejar malam hanya untuk tersesat di dalam hatinya
Kau adalah kutukan peradaban, bergerak serentak tanpa seragam, tak pernah henti berkarat
Di dunia maya katamu kebencian lebih cepat menular
Menarik jangkar, harungi badai di samudera mimpi
Semoga pilumu temukan dermaga
Tenang, aku di sini dan akan tetap di sini jika kau masih memilih untuk mau berpaling padaku.
--12.38pm, 6 August 2017--
Tuesday, 1 August 2017
21 JULI DUA RIBU TUJUH BELAS UNTUK CHESTER BENNINGTON
Everything about Chester is a mystery and that what makes him interesting.
I remember reading an open letter that he wrote to Chris Cornell on the day of Cornell's suicide.
Today would have been Cornell's 53 birthday.
And I still remember singing his song at karaoke box last 2 weeks with my friend.
Farewell, Chester...
Thank you for the music.
Now go to somewhere you belong.
--21 Juli 2017--
I remember reading an open letter that he wrote to Chris Cornell on the day of Cornell's suicide.
Today would have been Cornell's 53 birthday.
And I still remember singing his song at karaoke box last 2 weeks with my friend.
Farewell, Chester...
Thank you for the music.
Now go to somewhere you belong.
--21 Juli 2017--
SUATU HARI NANTI DI KALI CODE
Satu hari nanti, saya bawa awak menyelusuri Kali Code.
Kita bisa berbual sama lokalnya yang begitu manis dan mesra, yang begitu tinggi nilai kemanusiaannya sesama makhluk.
Kita bisa berjalan di tepian sungai desanya sambil menikmati merapi yang masih lagi mau memuntahkan laharnya.
Duduk menonton semesta di hujung desa tatkala mata dihidang dengan segala yang menghijau.
Kita bicara tentang seni yang menjadi kegemaran kita.
Saya janji.
Kerna saya sendiri pernah berjanji pada diri bahwa saya akan kembali semula ke Kali Code.
Saya janji untuk bikin kamu jatuh cinta secara total terhadap semesta.
Percayalah, semesta selalu tepat pada waktu.
Kita lawan bersama dingin dan panas dunia, ya?
--22 July 2017--
Kita bisa berbual sama lokalnya yang begitu manis dan mesra, yang begitu tinggi nilai kemanusiaannya sesama makhluk.
Kita bisa berjalan di tepian sungai desanya sambil menikmati merapi yang masih lagi mau memuntahkan laharnya.
Duduk menonton semesta di hujung desa tatkala mata dihidang dengan segala yang menghijau.
Kita bicara tentang seni yang menjadi kegemaran kita.
Saya janji.
Kerna saya sendiri pernah berjanji pada diri bahwa saya akan kembali semula ke Kali Code.
Saya janji untuk bikin kamu jatuh cinta secara total terhadap semesta.
Percayalah, semesta selalu tepat pada waktu.
Kita lawan bersama dingin dan panas dunia, ya?
--22 July 2017--
Tuesday, 16 May 2017
UNTUK EVE
Malam ini aku terbayang rambut indahmu.
Sebahu, yang ketika kau bergerak, ia beralun seakan melambai memanggilku mendekat.
Yang sebagian jatuh ke depan wajahmu dan terlihat begitu sempurna bersanding dengan matamu, hidungmu dan bibir merahmu..
Andai saja aku bisa diberi kesempatan untuk memeluk dan mengucupmu semalam penuh, aku mau.
Andai saja diberi kesempatan untuk bercerita pada dunia tentang siapa dirimu dalam hidupku dan segala kisah kita, aku akan khabarkan pada mereka bahawa Tuhan telah menciptakan seseorang yang telah membekukan kembali embun pagi yang hampir jatuh dari daun dan aku jatuh cinta padanya dan aku pernah mengasihinya.
--12 May 2017--
Sebahu, yang ketika kau bergerak, ia beralun seakan melambai memanggilku mendekat.
Yang sebagian jatuh ke depan wajahmu dan terlihat begitu sempurna bersanding dengan matamu, hidungmu dan bibir merahmu..
Andai saja aku bisa diberi kesempatan untuk memeluk dan mengucupmu semalam penuh, aku mau.
Andai saja diberi kesempatan untuk bercerita pada dunia tentang siapa dirimu dalam hidupku dan segala kisah kita, aku akan khabarkan pada mereka bahawa Tuhan telah menciptakan seseorang yang telah membekukan kembali embun pagi yang hampir jatuh dari daun dan aku jatuh cinta padanya dan aku pernah mengasihinya.
--12 May 2017--
Wednesday, 11 January 2017
Dia faham. Dia faham maksud "Assalamua'laikum" tu apa. Sebab tu dia menangis bila dikirimkan salam ke atas dia dan seluruh dunia.
Sebab dia tak berada dalam kesejahteraan macam kita.
Apalah yang ada dalam fikiranmu tika lagu ini dinyanyikan wahai anak?
Terkenangkan almarhum ibu ayahmu kah atau apa?
Peace be upon you, wahai anak-anak Syria...
Sweet paradise is waiting for you, little child. InsyaAllah...
Fiamanillah anak-anak, kita lawan bersama dingin dan panas dunia melalui doa, okay?
Seluruh Muslim akan selalu jadi pasak untuk kamu semua.
Kalau aku yang ada di tempat Faizal Tahir, berdepan dengan anak-anak yang kuat mental dan fizikalnya menentang jahat dunia, aku tak rasa aku mampu habiskan nyanyi lagu ni. Tak mampu.
You're the man, FT!
Sebab dia tak berada dalam kesejahteraan macam kita.
Apalah yang ada dalam fikiranmu tika lagu ini dinyanyikan wahai anak?
Terkenangkan almarhum ibu ayahmu kah atau apa?
Peace be upon you, wahai anak-anak Syria...
Sweet paradise is waiting for you, little child. InsyaAllah...
Fiamanillah anak-anak, kita lawan bersama dingin dan panas dunia melalui doa, okay?
Seluruh Muslim akan selalu jadi pasak untuk kamu semua.
Kalau aku yang ada di tempat Faizal Tahir, berdepan dengan anak-anak yang kuat mental dan fizikalnya menentang jahat dunia, aku tak rasa aku mampu habiskan nyanyi lagu ni. Tak mampu.
You're the man, FT!
--5 May 2016--
JALAN YAHUDI
Masih well maintained tapi masa aku sampai semalam, the gates are locked dan ada 2 ekor anjing besar kat depan.
Perhaps mindful that it could be the target of anti Semitic elements.
Ya, rasanya tujuan gates selalu ditutup tu untuk elakkan berlakunya sentimen negatif kot, Entah.
Sampai je di rumah semalam, I did a small research about this cemetery.
Found an article in Free Malaysia Today entitled "The Last Jew to Leave Penang" featured an interview with onr of the Jews.
"It was a normal childhood, we went to school, we played with the neighbourhood kids. Everyone knew we were Jews but no one cared. That's the beauty of Penangites."
Lebih kurang macam ni la ayat dia, entah apa nama. Aku lupa.
Teringat waktu sampai di sini semalam, 2 kali Tawa tanyakan aku "hang betul-betul nak masuk ka Des?"
Dua kali jugak aku cakap ya sebab betul-betul nak tengok macam mana.
Ini bukan Yahudi Israel yang bunuh dan ragut nyawa saudara kita Muslim kita.
Ada beza Yahudi Israel dengan dengan bangsa Yahudi di seluruh pelosok dunia.
Bukan semua bangsa Yahudi jahat dan kejam. Ada je yang terselit baiknya dan menentang kekejaman Israel ke atas Palestin.
Sama jugak la konsep dengan orang-orang Islam. Bukan semuanya baik dan menurut perintah agama. ☺
--30 May 2016--
SALAM BERSIH, SALAM 19 NOVEMBER
And today, let us Malaysians stand in solidarity with our country Malaysia yang semakin tenat pentadbirannya.
Negaraku bukan negara kau.
Salam kuning.
Salam bersih.
Salam aman.
Salam Malaysia baru.
-19 November 2016-
Negaraku bukan negara kau.
Salam kuning.
Salam bersih.
Salam aman.
Salam Malaysia baru.
-19 November 2016-
Tuesday, 10 January 2017
BERJUMPA TUHAN DI BALI
Kalau ditanya pada aku, apakah
hajat yang paling sekali aku ingini, aku mampu katakan satu sahaja. Aku ingin
bertemu dengan Tuhanku. Jangan salah faham maksudku ini. Pasti ramai yang akan
berkata “Ah kau itu solat pun belum terjaga sempurnanya”, “Kau itu manusia
hina, penuh dengan dosa, auratnya pun tidak bertutup”, “Lupakan saja hasrat
kau. Tuhan tak ingin mau berjumpa dengan manusia selayak engkau”. Aku mau
tanya, siapa saja di dunia ini tak sudi untuk bertemu Tuhannya? Siapa? Ada?
Tapi kalau ditanya pada aku, memang menjadi hasrat aku yang tertinggi untuk
bertemu Tuhanku. Aku mau mengadu, aku mau bertanya, aku mau berkongsi segala
rasa yang aku rasakan, aku mau merayu kepadaNya supaya masukkanlah aku ke dalam
JannahNya, sebaris dengan orang-orang yang Dia kasih. Namun, aku ini manusia
hina. Manusia yang terpalit dengan segala macam dosa. Malunya aku, solatku
masih lagi koyak di sana sini tapi aku beriya mau jumpa sama Dia. Maukah Dia
bersua dengan aku?
Lalu,
aku tekadkan hati untuk mencari Dia. Di
setiap sujudku, aku mohon dipertemukan dengan Dia. Aku menangis semahunya,
merayu sesungguhnya setiap kali aku bersujud merendahkan martabat aku sebagai
makhluk ciptaanNya . Di setiap apa yang aku buat, tak pernah aku lupa untuk
menyebut namaNya dan memujiNya. Tapi, aku manusia. Manusia biasa yang tidak
maksum seperti Muhammad saw. Di setiap kali itu juga, seringkali aku lupakan
Dia. Aku malu sebenarnya untuk mengakui pada umurku yang menginjak 27 tahun,
solatku masih lagi compang camping rabak sana sini. Allah, aku malu! Aku sering
mempersoalkan dan bertanya dalam hatiku, kenapa begini dan kenapa begitu? Aku
manusia yang selalu alpa dengan nikmat yang Dia beri percuma. Dia beri aku
pekerjaan yang bagus, kawan-kawan yang penyayang, kehidupan yang indah serta
banyak peluang yang cerah untuk kehidupan aku tapi kenapa aku selalu melupakan
Dia? Kenapa aku tidak mampu untuk berdamping dengan Dia selalu? Dan buat
kesekian kalinya, ‘jiwa’ aku hilang. Lagi. Aku terus alpa dengan kehidupanku
sendiri walaupun masih lagi aku berpaut pada Dia.
Tanggal
15, 16, 17 dan 18 Mei 2014 memainkan peranan paling penting dan besar dalam
sejarah kehidupan aku. Pada tanggal itu, aku dan teman-temanku telah
menjejakkan kaki di kota Bali, Indonesia untuk tujuan bercuti dan lari dari
kebisingan kota metropolitan asalnya. Di Bali, rupa-rupanya aku ditakdirkan
‘berjumpa’ Dia. Aku bertemu dengan ‘jiwa’ aku. Aku kecap apa yang selama ini
hilang dari jiwaku. Ah, bagaimana aku harus memulakan bicara bahawa
sesungguhnya ‘jiwa’ aku ada di sana! Cukuplah aku katakan, sesungguhnya
berkenalan dengan keindahan alam dan budaya-budaya asing membuatkan jiwa akan
dekat dengan Tuhan, membuatkan kita akan menginsafi betapa kerdil dan hinanya
kita ini sebagai hambaNya. Aku merasakannya. Usai saja menjejakkan kaki di
Gunung Berapi Batur Kintamani, air mata aku jatuh. Sengaja aku menyisihkan diri
seketika dari teman-temanku untuk aku berbicara sendiri sama hati. Di hadapan gunung
berapi itu, aku terpaku. Tuhan, betapa besar kekuasaanMu sampai mampu buat hati
aku terpana dengan kecantikan pemandangan di situ. Lalu, minda aku diasak
dengan bertubi-tubi persoalan. Kenapa selama ini aku tidak mampu menyedari
bahawa segala apa yang ada di sekelilingku itu bukti kebesaranNya? Kenapa mesti
di sini?
Hari
kedua di Bali, aku hati aku bergoncang lagi. Telah ditakdirkan olehNya kami
diberi ‘supir’ yang begitu bagus mindanya. Aku katakan mindanya bagus kerana
kata-katanya bukanlah ‘kosong’. Mungkin pada pelancong-pelancong lain yang
pertama kali menjejakkan kaki di Bali akan banyak bertanya tentang
tempat-tempat menarik di situ. Tapi aku, jiwa aku lain. Jiwa aku pelik. Syukur,
teman-temanku juga berkongsi jiwa yang sama dengan aku. Dengan supir, kami
bercerita tentang Tuhan, tentang alam, tentang manusia, tentang politik dan
tentang hidup yang nyata telah ditakdirkan oleh Dia. Hampir semalaman aku
berfikir, kenapa di tanah ini Engkau temukan aku wahai Rabb? Saat menjejakkan
kaki di Pantai Pandawa, hampir luruh hati aku dibuatnya. Tergamam aku di depan
birunya pantai di situ. Di telingaku, seolah-olah terdengar ombak laut saling
menyahut memuji kebesaran Dia. Kala teman-teman mandi di laut, aku mengambil
keputusan untuk bersendiri. Aku pandang tepat ke laut. Aku nampak aku yang
kerdil. Aku nampak aku sebagai manusia yang paling kotor, tak setara langsung
kalau ingin dibandingkan dengan kecantikan Pantai Pandawa. Sesungguhnya Rabb,
aku jatuh cinta padaMu di situ. Sungguh!
Sebenarnya,
dari malam pertama kami tiba di bumi Bali aku sudah pun dapat merasakan ada
getaran di jiwaku. Malam itu, kami dibawa oleh supir untuk makan di sebuah
Restoran Wong Solo di Kuta. Sesampai saja di restoran itu, hati aku terdetik,
“tempat ini ada sesuatu”. Tapi aku tidak tahu apakah ‘sesuatu’ tersebut, cuma
aku dapat merasakan bahawa tempat itu seolah-olah diberkati. Rupa-rupanya di situ tempatnya kami berempat
mula berbicara tentang Tuhan dengan tanpa sengaja. Apa benar mahu menikmati
makan malam pun boleh berbicara seserius-seriusnya tentang Tuhan? Ya benar,
topic bicara kami malam itu memang berat. Kami berbicara tentang mati, tentang
turunnya dajjal, tentang betapa kita hanya perlu merujuk kepada al-Quran dan
as-sunnah dan tentang rahsia Allah dalam surah ar-rahman. Malam itu, aku
terkesan dengan topik maksud ‘Bismillahirrohmanirrohim’. Percayalah, kalimah itu
saja cukup membuatkan aku gerun. Dan malam itu, tidurku bertemankan dengan
ingatan kepada Dia.
--Dari Lady Rose yang penuh dengan cinta yang selalu merindukan Bali dan siapa saja yang mendiami tanah Bali. #ForBali -- 5 June 2014
Subscribe to:
Posts (Atom)