Total Pageviews

Tuesday, 18 September 2018

'A' TO THE 'G' 1985

Aku dengar angin itu mencurimu tujuh ratus tiga puluh hari yang lalu.
Membawa senyum dan manismu jauh ke lapangan yang tak pernah terduga oleh aku.
Masa lalu terjatuh ke dalam senyummu.
Banyak purnama melewati kesunyian dan kekosongan yang panjang, lalu aku dilencongkan hati untuk terus mengenangmu bersama rasa itu.
Bagaimana rambut cantik panjangmu terburai di kening dan lehermu lalu menutupi sebahagian paras kacakmu,
Bagaimana betapa aku terpaling gemarkan kala angin membawa terbang rambut cantikmu saat kamu memacu gitar Godin hitam putihmu,
Dan bagaimana semua kata yang tergerak dari bibirmu adalah magika di setiapnya.
Satu perasaan euforia yang tidak bisa dijelaskan saat pertama kali aku jatuh cinta sama kamu.
Ahhh, maka di segala ruang dan waktu selalu aku temukan dirimu.
Benar, tak ada yang bisa mengkhianati kenangan meski kita telah gagal menyelamatkan perasaan masing-masing.
Kita,
Kita kebetulan-kebetulan yang cuma disengajakan Tuhan atau memang cuma untuk berbagi kenangan?
Lalu, saat suria sore itu datang, terus aku tanyakan
''Tuhan, jika cintaku pada dia adalah terlarang, mengapa Kau bangun megah perasaan ini di dalam sukmaku?''

--22 March 2018--